Jumat, 25 Mei 2012

SPBU mengantisipasi kelangkaan BBM



“Harapan kedepan untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak di Tanjungpinang dapat dipenuhi secara adil.” Ungkap Muhammad Ruzi selaku Pengawas Operasional di SPBU km 3 PT. Bumi Indra Jaya Pratama. (22 Mei 2012).
Hal ini berhubungan dengan pemasokan Bahan Bakar Minyak yang tidak menentu setiap harinya, akibat dari pembagian jatah yang dibagi secara merata untuk masing-masing SPBU.
Khususnya di SPBU km 3, Jumlah pasokan Premium sebanyak 2 ton perhari, dan dihari sabtu dan minggu 3 ton perhari, yang diisi kedalam 3 tangki milik Premium berkapasitas 30 ton pertangkinya. Sedangkan untuk Pertamax dan Solar pasokan yang diisi sebanyak 20 ton perbulan dan Solar 150 ton perbulan dalam jangka waktu pengisian yang tidak dapat dipastikan perhari.
Untuk bulan ini SPBU mengalami pengurangan jumlah pasokan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pasokan yang tidak selaras dengan pengeluaran BBM (bahan bakar minyak) membuat pihak SPBU mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan BBM di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, loket pengisian BBM dimulai pukul 07.00 sampai dengan 23.00 WIB di empat loket yang disediakan.
Hal ini dirasakan pihak SPBU sejak sekitar 15 Mei lalu, pemasokan Bahan Bakar Minyak sedikit tersendat-sendat, karena harus dibagi rata dengan banyaknya jumlah SPBU lain. Akibatnya jadwal buka loket pengisian Bahan Bakar Minyak terpaksa harus dibatasi, demi memenuhi kebutuhan konsumen dan kecurangan pihak-pihak lain yang tidak bertanggungjawab.

sembako tak kunjung turun

Tanjungpinang, (23 Mei 2012) “Harga bahan pokok masih diatas rata-rata, belum ada tanda-tanda akan mengalami penurunan harga.” Ungkap Ato salah satu pedagang di Pelantar KUD Tanjungpinang. Hal ini diakibatkan oleh pasokan bahan makanan pokok yang tidak menentu.
Barang yang mengangkut pasokan sembako sering terlambat karena cuaca yang tidak menentu dan ombak besar. Sehingga para pedagang mau tidak mau harus menaikkan harga barang demi menjaga kestabilan kebutuhan pasar dan konsumen.
Jika dibandingkan dengan minggu lalu, harga barang masih relatif stabil, tetapi belum ada tanda-tanda penurunan.
Untuk harga beras cap Gajah, Merak, dan Padang Raya ditaksir dengan harga sekitar Rp. 10.000,- perkilogram. Harga gula pasir Rp. 9.000,- perkilogram begitu juga dengan telur ayam Rp. 1.100,- perbuah. Bahan-bahan pokok ditanjungpinang biasanya didatangkan dari luar daerah, sperti : Pekan Baru, Medan, Sumatra Barat. Kecuali untuk sayur-sayuran, yang dipasok dari Kabupaten Bintan, Kijang dan sekitarnya. Cabe dari Pekan baru seharga Rp. 30.000,- perkilogram, Cabe Rawit Rp. 28.000,- perkilogram, dan Cabe Hijau Rp. 25.000,- perkilogram.
Tentunya harga sembako yang kian meningkat ini sangat memberatkan para konsumen, khususnya para ibu rumah tangga. Perhatian pemerintah belum terlihat maksimal untuk memperhatikan masalah ini.