Kamis, 15 Maret 2012

cerpen


I LOVE YOU JUNIORKU

Senin, 17 Juli 2006
Pagi yang cerah, Tiidiiit…Tiidiiit… Jam wekker di kamar berbunyi memanggil-manggil membangunkan gadis belia ini. Sherly namanya.. ia segera bergegas bangun dan bersiap diri. Ini adalah hari pertama di tahun ajaran baru. Tepatnya hari pertama ia duduk di bangku kelas XI jurusan ilmu alam. Setelah selesai bersiap diri Sherly segera turun dari kamarnya untuk sarapan bersama. Sudah menjadi ritual keluarga, sebelum berangkat sekolah ataupun ke kantor harus sarapan dulu. “Pagi ayah, Pagi bunda, Pagi abangku tersayang dan adikku termanis” sapa ramah sherly kepada keluarganya.  Lalu sherly pun duduk di meja makan sambil meraih sepotong roti yang diberi selai strawberry kesukaannya. Setelah menghabiskan rotinya dengan segera ia meraih segelas susu coklat dan meminumnya hingga habis. “Pelan-pelan dong minumnya, sayang” ucap bunda dengan lembut. “hehe..Ia bunda.. aku buru-buru nih” jawab sherly. ”bang antar aku ya!” ucap sherly sambil mengedipkan sebelah matanya kepada abangnya. ”Aku juga dong” adikknya ikut meminta. ”oke deh adik-adikku tersayang” jawab sang abang. ”yuk kita berangkat” ucap sherly. ”ayah, bunda kami berangkat dulu ya!” ucap sherly sambil menyalami kedua orangtuanya. Begitu juga yang dilakukan oleh abang dan adikknya.
Abang sherly bernama Satria, saat ini kuliah di Universitas Pancasila jurusan Hukum, yang sekarang sudah di semester 5. Sedangkan adik perempuannya bernama Sofie duduk di kelas IX SMP Nusa Bangsa. Dan sherly sendiri bersekolah di SMA Persada. Biasanya sih, sherly ke sekolah membawa Honda skuter matic bersama adikkya. Ia mengantar adikknya dulu, baru deh dia berangkat. Tapi karena kebetulan abangnya kuliah pagi, Ya.. jadinya sekalian gitu deh. Lagi males bawa motor kali ya dia.. hehe..
Bruuummm…. Mobil Jazz putih mutiara melaju di jalan raya pagi itu. Berhenti di SMP Nusa Bangsa untuk mengantar Sofie. Lalu ke SMA Persada mengantar Sherly. Setelah mengantar sherly lalu abangnya dengan segera tancap ke kampusnya.
 
Pukul 07. 30 wib di SMA Persada
Baru saja Sherly tiba di sekolahnya, ia sudah disibukkan dengan berbagai macam urusan. Maklum, hari pertama di tahun ajaran baru tiap sekolah belum mulai belajar efektif. Mereka masih disibukkan dengan kegiatan yang disebut MOS ( Masa Orientasi Siswa ) dimana para siswa dan siswi baru untuk saling mengenal lingkungan, guru-guru dan para teman-teman baru.  Sherly sebagai Sekretaris OSIS, mau gak mau harus ikut berperan dalam Panitia MOS. Dan dia di percaya sebagai ketua pelaksana.
Seperti biasa pagi-pagi seluruh siswa mengadakan upacara bendera di senin pagi. Selesai upacara semua siswa berbaris dengan rapi dan diberi pengarahan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah memberi pengarahan kepada siswa dan siswi agar Masa Orientasi Siswa ini berjalan dengan sebagaimana mestinya. Dan setelah itu barulah para junior diambil alih oleh para seniornya.
Sebagaimana kegiatan MOS para junior disuruh membawa topi dari batok kelapa yang dibelah dua dan diberi warna yang berbeda-beda, tali sepatu diganti dengan tali raffia, tas yang terbuat dari karung beras dan talinya menggunakan tali raffia, papan nama dari karton berukuran 5 x 10 cm yang diberi tali raffia sebagai penggantungnya yang masing-masing nama berbeda sesuai dengan julukan mereka khusus putri mengikat rambutnya sesuai dengan jumlah huruf pada namanya. 
Sungguh pemandangan yang sangat berbeda namun unik. Dan pada saat itu dimulailah aksi para senior yang bermacam-macam. namun apa mau dikata, ini sudah merupakan tradisi turun-temurun, walaupun agak kelihatan kejam, Tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa kok!! J

Hari ke-2 Mos Diruang kelas X.C
Berhubung gak mungkin semua siswa baru dimasukkan dalam satu kelas. Jadinya dibagilah mereka menjadi 5 kelas dan itu merupakan kelas mereka pada tahun ajaran ini. Dan masing-masing dalam satu kelas terdapat 40 junior dan 4 senior.  Kebetulan senior yang berada dikelas itu Roby, Tania, Sherly, dan jodhi. 
Di keadaan kelas yang tenang, “Mana suara loe?! Yang keras dong!! Nyanyi apa bisik-bisik?” bentak salah satu senior, namanya Tania yang merupakan teman baik Sherly. Tiba-tiba muncul seorang cowok yang merupakan junior yang baru saja datang. “maaf kak, saya terlambat” kata cowok itu. “dari mana aja loe! Jam segini baru dateng! Push up 25 kali !!!”  teriak roby yang juga rekan mereka sebagai senior. Cowok itu diam saja. ”Punya kuping ga sih Loe!” bentak Roby. Lalu itu cowok bicara ”ga mau!, Gue hanya mau nurut kata cewek yang disana!” cowok itu menunjuk Sherly. ”Sher..Shely..” Teriak Roby. Sherly pun datang mendekati mereka.  ”Da pa Rob ?” jawab Sherly datar. “ni anak gak mau nurut kata gue, dia cuman mau nurut kata loe katanya”  Sherly keliatan bingung dan tak mau berkata apa-apa.
Tiba-tiba si cowok junior tersebut mengulurkan tangan kepada Sherly (berniat mengajak kenalan) “kenalin gue Vino” ucap si cowok dengan wajah sok coolnya. Dalam hati Sherly pun berkata “ih, apa apaan ni cowo! Tapiii.. keren juga sii?? Huussh.. Sherly, sadar loe kan uda punya Evan”. Lalu Sherly pergi menjauh tanpa sepatah katapun. ”yaudah, loe Vino gabung sama temen-temen yang laen sana” ucap Roby. Hari demi hari berlalu, tidak terasa kegiatan Mos berjalan dengan lancar. Ya tapi tidak mengenakkan bagi Sherly. Karna Vino selalu saja membuat Sherly salah tingah.
 Oh ya! Belum diceritakan sebelumnya. Sherly itu punya cowok bernama Evan. Evan merupakan mantan ketua OSIS. Berhubung Evan kakak kelasnya Sherly dan ia sekarang sudah kelas XII maka ia sudah tidak bertugas sebagai pengurus OSIS. Kata temen-temen mereka, Evan dan Sherly merupakan pasangan ideal. Banyak yang iri terhadap pasangan ini. Pokoknya mereka klop banget deh, yang satu cantik, yang satu ganteng. Tapi hubungan mereka tak seperti yang orang-orang fikirkan. Ternyata Evan itu orangnya sedikit Temprament, suka marah-marah gak jelas. Tapi entah kenapa Sherly selalu sabar dengan segala tingkah laku Evan yang seperti itu.

Akhirnya pesta MOS telah usai dan diakhiri dengan malam pembalasan, disitu diberi kesempatan untuk para junior berbalik mengerjai para seniornya, konon katanya, agar semua tidak berakhir dendam.
Beberapa hari berikutnya, kegiatan belajar mengajar sudah mulai berjalan efektif. Pada jam istirahat Sherly dan sahabatnya (Tania dan Karyn) berada di kantin. Terdengar percakapan antara mereka.
Tania : ”Sher, Lu inget gag junior yang waktu MOS itu?”
Sherly : “Ooh.. Dia.. napa emangnya??”
Tania : “Cakep yah dia!”
Karyn : “Apa seeh yang kalian omongin??” (sambung nya dengan tampang bingung)
Sherly : ”Duuh,, Temen kita yang satu niih.. Telmii kok gag ilang-ilang seeh...”
Tania : ”itu loh sii brondong yang ngajak Sherly kenalan pas MOS kmaren.. Gimana menurut elo??”
Karyn : “Oohh… itu.. cakep kok dia.. banget malah..” J
Sherly : ” hemmbh.. kalo cowok aja cepet banget nii anak..”
Karyn : ” Hehehehe...” J
Sherly : ”ah.. biasa aja kali.. malah menurut gw dia resek,, sok cool..”
Tania : “Kulkas kali…”
Mereka tertawa bersama,JJJ
Karyn : ”Yaa iya laaa...bagi sherly tuh cowok biasa aja, kan dia uda punya yang luar biasa.. ya gag??”
Tania : ”yoyoy..”
Sherly tampak tertunduk malu..
        Tak lama kemudian Evan pun datang menghampiri mereka bertiga.
Evan : ”Hey Beibh.. ntar gag jadi pulang bareng yah.. akku masii ada urusan”.
ucap evan datar dan berlalu meninggalkan Sherly dan kawan-kawannya.
Karyn : ”Nah loh Sher,  kok gitu amat yah dia!”
Sherly : “ gag tau deh.. uda laa biyarin aja!!”
Karyn: “Yauda ntar lo pulang bareng gw aja”
Sherly : ”siip dah..”
Emang suda beberapa hari ini evan jarang menghubungi ataupun meng-sms sherly. Mungkin lagi sibuk dengan belajar kalii yaa.. maklum laa uda kelas tiga. Banyak fokus untuk Ujian Nasional.

Sepulang sekolah, sherly kelihatan sangat lelah, ia terduduk di ruang Teve sambil meregangkan semua otot-ototnya. “Sherly.. mandi dulu gih, trus bantuin mama ya!” ajak mamanya. “iyah ma, bentar ya, masi nanggung nii..”. jawab Sherly. ”ayo cepat tunggu apa lagi.. keburu magrib loh..”. “Okey deh” dengan segera sherly pergi mandi.
Setelah mandi sherly pun membantu mamanya memasak di dapur. Selesai membantu memasak didapur, hari sudah menjelang maghrib. Sherly dan adiknya membereskan salah satu ruangan di rumah mereka. Ya benar, mereka membereskan ruand shalat, karena mereka akan melakukan shalat magrib berjamaah. Kali ini bang satria menjadi imamnya.
Selesai shalat berjamaah, mereka sekeluarga makan malam bersama. Keluarga yang sangat kompak. Setelah selesai makan malam, keluarga itu berkumpul di ruang keluarga, untuk mengobrol, bercanda, dan nonton TV bersama, kadang waktu itu di gunakan untuk kakak beradik itu belajar bersama. Tapi selesai makan malam bang satria ga ikut bersama mereka ngumpul dan bercanda diruang keluarga. Karena ia pergi bersama teman-temannya, katanya sih mw belajar kelompok.
Waktu menunjukkan pukul 21.30 wib, satu persatu keluarga mulai masuk ke kamar untuk istirahat.
Sherly : ”Ma, Pa aku masuk kamar dulu ya.. uda ngantuk nii..”
Mama : ”Ya sayang.. sini cium mama papa dulu..”
Papa : ”Soffie.. uda selesai kan PR-nya.. uda jangan kebanyakan nonton.. tidur gih.. ntar kesiangan lagi besok”
Soffie : ”yaa papa..”
        Kedua kakak-beradik itu menyalami kedua orang tuanya lalu masuk kekamar untuk tidur. Sherly dan adiknya mempunyai kamar sendiri-sendiri. Itu keinginan Sofie sendiri. Karena ia mau belajar mengurus kamar sendiri.
Dikamar Sherly melihat hape-nya terdapat 3 missed call dan 2 sms dari Evan pacarnya.
1>>    ”Beibh lagii apa??”

2>>    ”Beibh, besok ke skolah ma aku yaa!!
Pulangnya temenin aku carii buku di Gramedia”.

Dan Sherly membalasnya:

>>    Key deh.. J

Keesokan harinya,
        Seperti biasa pagi-pagi sekali Sherly telah siap dengan seragam sekolahnya dan bergegas ke meja makan untuk menyantap sarapannya, ia harus sarapan tiap pagi, karena ia punya penyakit maag yang tidak bisa kalo ga sarapan dulu. Jangankan ga sarapan, telat makan aja, maag-nya uda kambuh. Tapi bukan hanya dia sendiri, dalam satu keluarga itu mereka semua tidak bisa telat makan, karena penyakit maag-nya. Selesai sarapan, Terdengar suara motor, ternyata Evan sudah datang menjemput Sherly. “Pegi dulu yaa.. Daa semua..” ucap sherly sambil menyalami kedua orangtua dan abangnya. Dan evan pun ikut pamit dan bersalaman kepada orangtua sherly.
Tiba disekolah, Sherly dan Evan berpencar, Evan menuju kelasnya dan Sherly pun juga  bergegas menuju kelasnya. Dikelas teman-temannya sibuk mengerjakan PR kimia mereka. Yaa namanya PR itu Pekerjaan Rumah yaa seharusnya dikerjain dirumah dong,, masak di sekolahan??. Walaupun mereka kelas IPA yang biasanya anak kelas ipa itu rajin-rajin. Tapi yaa begitu lah mereka. Tapi harus di akui, tidak hanya kelas mereka yang mempunyai kebiasaan seperti itu. Untungnya tugas sherly sudah selesai. Jadinya ia tidak terlalu sibuk seperti teman-teman nya yang lain.
Bel tanda masuk berbunyi, Tak lama kemudian Bu Maya guru kimia mereka masuk. Buk Maya : ”anak-anak, hari ini kita ujian, keluarkan kertas dan pulpen, tas ditaruh didepan”. Para siswa terkejut, tapi tidak bisa membantah perintah bu Maya.
Saat ujian, ada yang lirik sana sini, ada yang sibuk membuka contekan, ada juga yang sibuk sms-an, tapi Sherly dan kawan-kawan dapat menjawab semua soal dengan baik.

Jam istirahat tiba, Vino menjumpai Sherly yang sedang terdiam duduk di taman depan perpustakaan, dan vino pun menghampiri Sherly.
Vino : ”Sher, pulang skul ada acara gag? Temenin gw makan siang yuk!!”
Sherly : ”Sorry,  ga bisa. gw  uda ada janji ma Evan”
Vino : ”Oops, Key lah.. kapan-kapan mw yaa..”
Sherly : “Hmm… Insya Allah...ga janji yaa… Hehehe”
Vino : “oke.. gw tunggu loh moment itu..”
Vino sadar kalo Sherly uda punya cowok, tapi dia tidak berhenti mengejar sherly.
        Selesai istirahat, para murid dipulangkan lebih awal karena guru-guru akan mengadakan rapat. Evan sudah menunggu Sherly di gerbang sekolah. Dengan motor Vixion merahnya. Motor tersebut melaju dijalan raya. Mereka berdua pergi menuju toko buku Gramedia. Sesampainya disana mereka berpencar mencari buku yang diinginkan, Evan sibuk dengan kumpulan buku-buku persiapan Ujian Nasional, sedangkan Sherly sibuk bolak-balik di bagian buku sains dan sastra. Keduanya adalah pelajaran yang disukai Sherly. Setelah selesai dan mendapatkan apa yang diinginkan, mereka pergi ke Caffe yang biasa mereka tongkrongin. Sambil minum es krim Mereka terlihat bicara dengan serius. Tak tau apa yang sedang mereka bicarakan. Rupanya  dari kejauhan Vino mengikuti mereka sejak dari sekolah tadi. Evan dan Sherly tak menyadari bahwa mereka diintai oleh Vino. Vino terus mengintai dari kejauhan. Kelihatan disitu Evan agak Emosi dan hapir saja menampar Sherly. Dengan spontan Vino datang dan menyanggahnya, dengan begitu pukulan Evan tidak melayang ke wajah Sherly. Sherly terkejut dan Vino berkata ”bukan kayak gini caranya menyayangi cewe” dan Vino membawa Sherly pergi meninggalkan Evan. Evan tampak marah dan menyesali perbuatannya tadi.
        Vino membawa Sherly ke mobilnya. Sherly yang saat itu kelihatan takut dan bingung. Dimobilnya Vino, Sherly terdiam, tidak berkata sepatah pun. Lalu vino pun berkata “Sorry gw udah lancang mencampuri urusan kalian, gw ngaku gw ngikutin loe sejak keluar dari sekolah tadi”. Sherly menjawab “Uda ga pa pa.. justru gw makasih banget ma loe.. untung ada lo tadi kalo ga! Ga tw deh apa yang terjadi ma gw”. Lalu Vino menghibur sherly dengan caranya, terlihat sherly suda mulai bisa tersenyum. Vino mengelus kepala sherly dan berkata “Uda jangan sedih lagi.. kan masih ada gw..kalo ada apa-apa cerita ja ke gw.. gw bersedia kapan aja loe butuh waktu”. ”thanks ya vin,” balas sherly.
        Vino mengantarkan Sherly kerumahnya. Setibanya dirumah sherly menyeka air matanya. Ia tak ingin keluarganya tau kalo dia habis nangis karena berantem sama Evan pacarnya. Sherly tak pernah merasiakan apapun dari keluarganya, ia selalu curhat kepada mama atau abangnya. Tapi untuk kali ini rasanya tak mungkin untuk dia menceritakan semua yang udah terjadi. Langsung sherly menuju kekamarnya, melemparkan tas keatas meja belajar dan meletakkan tubuhnya ditempat tidur. Sherly terbaring lelah, dan mengingat kejadian yang baru saja dialaminya. Tak terasa airmata pun jatuh membasahi pipinya. Tak lama terdengar suara sms dari hape-nya, mmbuyarkan konsentrasi nya yang sedang melamun. Rupanya itu sms dari Vino yang berisi :

>>    Uda sher, jangan sedih lagi yaa..
Senyum donk!! J
Sherly tersenym membaca pesan dari Vino.


Saat istirahat sekolah, sherly datang menemui Evan, dan berkata ”Van, bisa ngomong bentar”. Evan langsung berkata ”aku tw kamu mw ngomong apa..” ”aku terima kok semua keputusan kamu.. aku sadar, aku bukan orang yang tepat buat kamu..”. Sherly tertunduk lalu berkata ”maafin aku ya... Makasii atas kebaikan kamu selama ini”. Evan berkata lagi ”justru aku yang harus minta maaf, aku ga bisa menjadi pacar yang baik buat kamu”. Sherly tak dapat menahan airmata yang jatuh lalu sherlypun berlalu meninggalkan Evan. Dan sherly pergi ke tempat Vino yang sedang duduk dibangku didepan kelasnya. “Boleh minta waktu bentar ga?” kata Sherly. Lalu evan menjawab “apa sii yang gak buat loe”. Sherly tersenyum lalu menceritakan perlahan kejadian yang terjadi barusan, dengan air mata yang masih jatuh dari pipinya. Dan Vino mengusap airmata yang jatuh kepipi sherly. “Uda Sher, jangan sedih terus.. kan saying airmatanya di buang-buang terus dari kemaren..” kata Vino menghibur sherly. Sherly suda mulai bisa tertawa kecil dan tersenyum malu.
        Setelah kejadian itu, Sherly kelihatan lebih dekat sama Vino. Dan ia lebih sering pergi dan pulang sekolah bareng Vino, dan menghabiskan waktu bersama Vino. Diam-diam sherly mulai memendam perasaan kepada Vino. Tapi ia masih ragu. Ia takut kejadian bersama Evan akan terulang bersama Vino. Jadinya ia hanya memendamkan rasa itu, padahal kan sedari dulu Vino emang udah menyayangi sherly, cuman saatnya saja masih belum tepat.
Dikelas Sherly jam pelajaran bahasa inggris, kebetulan guru mereka gak masuk karena sakit, jadi mereka di tinggalkan tugas yang harus diselesaikan, dan dikumpul pada akhir jam pelajaran. Sambil mengerjakan tugas mereka, Sherly CS ngobrol dengan asyiknya..
Karyn : “Sher. Akhir-akhir ini lu keliatan lebih sering sama sii brondong itu.. lo jadian yaa ma dia?”
Sherly : “ah enggak lah..”
Tania : “ala sher.. lo jadian pun kita gapapa kok, kita setuju..”
Sherly : “bukannya lo ada feeling ma dia??”
Tania : “Yee.. siapa yang ga kagum ma cowok kayak Vino.. uda cakep, baek, perhatian n tajirr lagii.. hehehe..”
Karyn : “iya sher, ga kayak kak Evan tuh,, oops..”
Tania : ”tu kan Kar, jangan gitu dong.. kan dia jadi sedih lagii tuhh..”
Sherly : ”ga kok.. Nyantai aja.. tuh, kalian uda tw kan gimana sifat asli Evan selama ini..”
”gw akuin, sebenarnya dia itu baek, baek banget malah.. tapi ya gitu deh dia emosian, sukak marah-marah ga jelas gitu..”
Karyn : ”Uda Sher, jangan sedih lagii yaa... masii banyak cowok lain.. kan masii ada Vino”.
Tania : “Iya sher, keliatannya Vino sukak banget ma loe deh,, buktinya dari kemaren sikapnya gimana gitu sama loe..”
Karyn : “betul..betul..betul..”
        “gw doa-in deh, mudah-mudahan loe cepet jadian ma Vino”
Tania : “SETUJU….”      

 Libur minggu ini, Vino mengajak Sherly jalan-jalan. Beberapa jam sebelumnya dia sudah siap, Vino tampak rapi sekali, dengan memakai shirt (kaos berkerah) warna biru,  jacket dan  celana levis hitam, lengkap dengan sepatu sportnya. Dengan membawa mobil CRVnya Vino pergi menjemput Sherly kerumahnya. Setibanya dirumah Sherly, Sherly sudah siap dengan sweater pink dilengkapi dengan shall. Vino minta izin kepada orangtua sherly untuk mengajak sherly jalan, setelah mendapat izin barulah mereka pergi. “Mau kemana siih?” Tanya Sherly penasaran. “ada deeh.. ikut aja” jawab Vino sambil tersenyum. “iihh.. jahat..” ucap sherly manja sambil mencubit pinggang Vino. Mereka berdua tertawa, ngobrol dan bercanda di perjalanan.
        Mobil Vino berjalan tenang mengelilingi kota, dan menuju puncak. Tiba di puncak saat malam hari, vino membawa sherly ke sesuatu tempat yang indah sekali. Di sebuah bukit. Disana tampak seluruh kota, lampu-lampu bertebaran disana-sini. Suasana yang sangat romantis. Mereka bersenda gurau. ”Keren bangeeet.. Pande juga yaa loe milih tempat hehehe..” ucap Sherly. ”Ini tempat gw kalo lagi sedih, kali lagi senang, gw selalu mengeluarkan isi hati gw”. Jawab Vino. Tiba-tiba suasana hening. Mereka asiik melihat keindahan pemandangan malam itu.
Vino : ”Sher..”
Sherly : ”hmm..”
Vino : ”gw sayaang ma loe”
        “Sejak pertama gw liat loe waktu MOS,”
Tercurahkan lah segala perasaan Vino kepada Sherly saat itu.
Vino : ”Kalo Loe nerima gw, loe ambil bintang yang besar ni di tangan kanan gw.. Kalo loe nolak gw loe ambil bintang yang kecil di tangan kiri gw..”.
Sherly tertunduk, ia tak menyangka kalo ia akan ditembak malam itu. Tanpa ragu-ragu sherly mengambil bintang besar ditangan kanan Vino. Vino tersenyum lega. Mereka berdua pun hanyut dalam dinginnya malam di puncak saat itu.
        Tak terasa hari sudah semakin larut, Vino harus segera mengantarkan sherly tiba dirumah debelum jam sepuluh. Motor Vino melaju cepat saat itu. Suasana bahagia sedang meliputi mereka berdua. Alhamdulillah, Vino mengantarkan Sherly kerumah tepat pada waktunya. Pukul 21.40 wib mereka sudah tiba dirumah sherly.
        Dikamarnya sherly teringat kejadian yang baru dialaminya, sangat bahagia rasa hatinya. Batinnya berkata ”Ya tuhan, aku sangat bahagia, aku sangat menyayangi dia.. semoga dia yang terbaik buat-ku dan semoga dia tidak akan membuatku bersedih lagi.. amiin... I Love u, Juniorku...!!!


                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar