Kamis, 08 Maret 2012

kemaritiman

POTENSI KELAUTAN DAN BUDIDAYA PERIKANAN

Negara kita Indonesia, saat ini memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat menjanjikan, yakni mencapai 65 juta ton setiap tahunnya. Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai lebih dari 81.000 km, lebih dari 17.508 pulau, dan lautan seluas 3,1 juta km, lautan Indonesia begitu kaya dengan keanekaragaman hayati didalamnya. Tidak heran apabila Indonesia dikenal sebagai salah satu penyumbang ikan terbesar di dunia yang mampu menyuplai jutaan ton ikan dari produksi perikanan laut setiap tahunnya.

Potensi kelautan dan perikanan Indonesia memang sangat menjanjikan. Secara keseluruhan, potensi perikanan yang dimiliki Indonesia mencapai 65 juta ton, yang terdiri dari 7.3 juta ton pada sector perikanan tangkap dan 57.7 juta ton pada sektor perikanan budidaya. Bahkan untuk tahun 2010, pada triwulan pertama ekspor komoditi hasil perikanan menunjukkan peningkatan sebesar 3,26 ribu ton atau 3,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009.

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan ketahanan pangan yang berbasis sektor perikanan, khususnya perikanan budidaya, beberapa aspek yang dapat dilakukan antara lain pemanfaatan teknologi budidaya. Berbagai teknologi yang bersifat sederhana, mudah dimengerti, dan ramah lingkungan yang telah dihasilkan oleh para peneliti di bidang perikanan dan harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan produktifitas perikanan budidaya. Untuk menjamin keberhasilannya, maka dibutuhkan peran serta pemerintah daerah sebagai pendamping.

Kegiatan selanjutnya untuk mendukung produksi perikanan budidaya adalah peningkatan stimulus fiskal. Kaitannya dengan hal ini maka rangkaian pekerjaan yang dapat dilakukan khususnya di Provinsi Kepulauan Riau adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur kolam / tambak / unit budidaya, pemberian modal kerja, pembangunan / peningkatan tata air kolam / tambak, pembangunan jalan produksi serta pembangunan sarana dan prasarana produksi perikanan.

Khusus untuk kegiatan permodalan, kegagalan dalam pencapaian produksi oleh para pembudidaya ikan yang mendapatkan bantuan modal lebih karena belum maksimalnya pendampingan yang dilakukan. Jadi, selain diberi modal yang cukup, para pembudidaya ikan juga mendapatkan pendampingan yang maksimal. Penerapan teknologi dan stimulus fiskal dapat dioptimalkan, dan yang disertai dengan perwujudan budidaya perikanan melalui konsep Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dengan berbagai aspek food safety dan biosecurity, maka peingkatan produksi perikanan dapat terwujud sehingga tantangan kebutuhan pangan di masa yang akan datang dapat terpenuhi.

Menurut saya, “Konsep budidaya ikan tidak hanya difokuskan kepada perikanan laut, namun juga kepada perikanan darat. Apalagi di Provinsi Kepulauan Riau kita ini, budidaya ikan laut yang dapat dikembangkan antara lain : kakap putih, kerapu, bawal bintang, kakap merah dan baronang. Sementara untuk komoditas perikanan darat : gurame, ikan mas, nila, bandeng dan lele cukup dinikmati dan diminati oleh masyarakat”.

Nliai komoditas perikanan yang cukup kompetitif menjadikan budidaya perikanan sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan dan dapat menyerap banyak tenaga kerja. Dengan begitu, dapat mengurangi jumlah pengangguran. Tingkat permintaan yang cukup tinggi dan harga yang cenderung stabil bahkan terus meningkat menjadikan sektor ini selain sebagai sandaran produksi bahan pangan juga dapat diharapkan untuk pengentasan kemiskinan khususnya di masyarakat pesisir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar